Rabu, 16 Februari 2011

ALKISAH QIYAMULLAIL

Salim bin Abdullah bin Umar ra. berkata: Ayah bercerita kepada saya bahwa Rasulullah saw. berkata: Sebaik-baik orang Abdullah, andaikan ia suka shalat malam. Berkata Salim: Maka sejak itu Abdullah tiada tidur malam kecuali sedikit sekali.” (Bukhari,Muslim) Rasulullah saw. bersabda: Seutama-utama puasa sesudah puasa Ramadhan ialah puasa sunnat pada bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu’, ialah shalat sunnat di waktu malam (Muslim) “Kalian harus shalat lail, sebab itulah jalan para sholihin, itulah pendekatan diri pada Rabb kalian, penghapus kesusahan dan pemusnah dosa-dosa” (HR Turmudzi) Aisyah ra. berkata: Biasa Rasulullah saw. shalat malam sebelas raka’at, sujud satu kali sama dengan orang membaca lima puluh ayat dari Qur’an, dan itu belum mengangkat kepala dari sujudnya, kemudian shalat dua raka’at sebelum fajar (shalat subuh), kemudian berbaring pada pinggang kanannya, hingga datang mu’adzdzin memberitahu akan iqomat untuk shalat. Ya’ni untuk shalat Subuh. (HR. Bukhari)