Rabu, 16 Februari 2011

Keutamaan Shaf Barisan Pertama dan Perintah Meratakan dan Menyempurnakan Barisan dan Rapat

Rasulullah saw. bersabda: Andaikan orang-orang sama mengetahui besar pahala mendatangi adzan dan saf pertama, kemudian umpama untuk mendapatkan itu harus mereka berundi, tentu akan berundi untuk mendaparkannya. (Bukhari, Muslim) Rasulullah saw. bersabda: Sebaik-baik Saf barisan lelaki yang terdepan, dan yang terburuk yaitu yang terbelakang yang akhir, dan sebaik-baik barisan perempuan yang terakhir, dan yang terburuk ialah yang terdepan. (Muslim) Rasulullah saw. bersabda: Ratakanlah barisan karena menyempurnakan barisan (saf) shalat itu termasuk dari kesempurnaan shalat. (Bukhari, Muslim) Anas r.a. berkata: Ketika telah iqomat untuk shalat, maka Nabi menoleh kepada kami sambil berkata: Ratakanlah barisan kamu dan rapatkan, sesungguhnya saya dapat melihat kamu dari belakang punggungku. (Bukhari) Rasulullah saw. bersabda: Sempurnakanlah saf barisan yang muka kemudian berikutnya, maka jika ada kurang maka harus pada barisan yang dibelakang. (Abu Dawud). Keutamaan sunnat rawatib yang mengikuti shalat fardhu : “Tiada orang muslim yang shalat sunnat karena Allah, pada tiap hari dua belas raka’at, melainkan Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di sorga.” (HR. Muslim) Rasulullah bersabda: “Di antara tiap adzan dan iqomat ada shalat sunnat. Pada tiap antara adzan dan iqomah ada shalat sunnat. Pada tiap adzan dan iqomah ada shalat sunnat. Bagi siapa yang suka mengerjakannya.” (HR. Bukhari, Muslim) Aisyah r.a. berkata: Adalah Nabi saw. tidak pernah meninggalkan shalat sunnah empat raka’at sebelum zhuhur dan dua raka’at sebelum shubuh. (HR. Bukhari) Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang rajin melakukan sebelum Zhuhur dan sesudah Zhuhur empat-empat raka’at Allah akan mengharamkannya dari api neraka.” (HR. Abu Dawud, Attirmidzi) Ali bin Abi Tholib ra. berkata: Adalah Nabi saw. biasa shalat empat raka’at sebelum ashar, dipisah dua salam, memberi salam pada para Malaikat muqorrobin dan pengikut mereka dari kaum muslimin dan mu’minin. (HR. Attirmidzi) Anas r.a. berkata: Saya telah melihat orang-orang terkemuka dari shahabat Nabi saw. berburu-buru menuju ke tiang-tiang masjid untuk shalat sunnat sebelum shalat maghrib. (Bukhari) Ibnu Umar r.a. berkata: Saya shalat bersama Rasulullah saw. dua raka’at sebelum Zhuhur, dan dua raka’at sesudahnya, dan dua raka’at sesudah Jum’ah, dan dua raka’at sesudah Maghrib serta dua raka’at sesudah Isya’. (HR. Bukhari, Muslim)