Sesungguhnya yang halal itu sudah jelas dan yang haram itu sudah jelas, di antara keduanya ada perkara syubhat yang tidak diketahui oleh banyak manusia. Barangsiapa berhati-hati dengan yang syubhat, ia telah memelihara agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjatuh pada syubhat, maka ia telah terjerumus pada yang haram.” (Muslim)
Minggu, 13 Februari 2011
TAFSIR QS MUHAMMAD AYAT 20-28 ANCAMAN BAGI ORANG MUNAFIK DAN MURTAD
Dan orang-orang yang beriman berkata: “mengapa tidak diturunkan suatu surat?” Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan didalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka. (QS 47:20) Taat dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jiakalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (QS 47:21) Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (QS 47:22) Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutaka-Nya penglihatan mereka. (QS 47:23) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an, ataukah hati mereka terkunci? (QS 47:24) Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. (QS 47:25) Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata pada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): “Kami akan mematuhimu dalam beberapa urusan,” sedang Allah mengetahui rahasia mereka. (QS 47:26) Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka? (QS 47:27)Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka. (QS 47:28)
Pembahasan:
QS 47: 20
1. Dalam firman-Nya, Allah memberitahukan tentang orang-orang mukmin, bahwa mereka mendambakan pensyariatan jihad.
Dan orang-orang yang beriman berkata: “mengapa tidak diturunkan suatu surat?”
2. Allah mengabulkan doa orang-orang mukmin tentang pensyariatan jihad. Namun banyak orang yang menolak melakukannya.
3. Orang-orang yang menolak perintah jihad adalah orang pengecut yang takut berhadapan dengan musuh dan orang-orang yang takut mati.
4. Maka Allah akan menimpakan kecelakaan bagi orang-orang yang menolak perintah jihad. “dan kecelakaanlah bagi mereka.”
QS 47: 21
1. Meskipun perintah jihad merupakan hal yang berat dan banyak orang menolak untuk melaksanakan, Allah memberi motivasi kepada orang-orang mukmin untuk senantiasa taat dan berkata yang baik.
2. Orang yang benar imannya (benar-benar mengikhlaskan niat kepada-Nya) akan diteguhkan dalam ketaatan kepada Allah (menerima perintah jihad secara ikhlas).
3. Ketaatan menerima perintah jihad merupakan hal yang baik bagi orang-orang mukmin.
QS 47: 22
1. Orang-orang yang berkuasa cenderung berbuat kerusakan di muka bumi dan memutus tali silaturahim.
2. Kerusakan yang ditimbulkan antara lain seperti pada keadaan jaman jahiliyyah (saling menumpahkan darah dan memutus tali silaturahim).
3. Bahasan tentang larangan berbuat kerusakan di muka bumi merupakan bahasan secara umum.
4. Bahasan tentang memutus tali silaturohim merupakan bahasan secara khusus. Ada beberapa hadits yang membahas tentang silaturohim dan memutus silaturohim.
QS 47: 23
1. Ayat ke 23 menyebutkan balasan bagi orang-orang yang menolak perintah jihad, berbuat kerusakan di muka bumi dan orang-orang yang memutus hubungan silaturohim.
2. Balasan bagi mereka adalah Allah akan melaknat mereka, menulikan telinga mereka membutakan penglihatan mereka.
QS 47: 24
Dalam ayat ke 24 ini digambarkan tentang kondisi orang-orang yang tidak memperhatikan dan memahami Al Qur’an. “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an” Orang-orang yang tidak memperhatikan dan tidak memahami Al-Qur’an bisa jadi karena hati mereka telah terkunci. “Ataukah hati mereka terkunci?” Sehingga peristiwa-peristiwa yang terjadi di ayat-ayat sebelumnya tidak bisa digunakan sebagai pelajaran agar tidak berpaling kembali ke jaman jahiliyyah setelah mendapat petunjuk.
QS 47: 25
1. Orang-orang yang berpaling ke belakang (kembali kepada kekafiran) akan cenderung mudah (dipengaruhi syaitan) dan ringan untuk melakukan dosa.
2. Syaitan menjadikan indah dan baik perbuatan dosa (penghianatan dan panjang angan-angan) di pandangan orang-orang yang berpaling.
QS 47: 26
1. Kondisi orang-orang munafik itu berbeda antara apa yang diutarakan dengan apa yang dirahasiakan. Ketika mereka berkumpul dengan orang–orang mukmin, mereka mengutarakan ketaatan yang sama. Namun ketika mereka berada jauh dari orang mukmin, hati mereka menolak untuk melakukan ketaatan yang sama.
2. Allah Maha Mengetahui apa yang diutarakan dan apa yang disembunyikan.
QS 47: 27
1. Kondisi orang-orang kafir ketika didatangi malaikat maut.
2. Malaikat maut mencabut nyawa orang kafir dengan cara memukul muka dan punggung mereka.
QS 47: 28
1. Kondisi akhir orang-orang kafir (seperti ayat 27) karena mereka melakukan hal-hal yang dimurkai Allah (tidak mentaati perintah jihad) dan benci dengan hal-hal yang mendatangkan keridhaan Allah.
2. Akibat perbuatan mereka, Allah menghapus pahala amal-amal mereka.
Sumber: DR ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, 2006, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 7 hal 408-412, Bogor, Pustaka Imam Syafi’i